Tampilkan postingan dengan label oksigen terlarut untuk budidaya udang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label oksigen terlarut untuk budidaya udang. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 September 2023

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Kepulauan Siau Tagulandang Biaro?

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting?

Konsentrasi oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling penting dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi penyebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang dimana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesa kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk mempertahankan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, konsentrasi oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara bebas.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: kadar garam yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Tingkat oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Tapi, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada produsen yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara random, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Rendahnya Kadar Oksigen Terlarut pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan kehilangan nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Menghilangkan organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Kamis, 07 September 2023

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Sangat Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Tilamuta?

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting?

Kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi sebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang yang mana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Pergerakan dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesis kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Variabel-variabel yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk mempertahankan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, kadar oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Kadar oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Tapi, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjaga kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada petambak yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara acak, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang tingkat kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan kehilangan nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Takalar?

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting?

Konsentrasi oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling penting dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi penyebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang dimana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat mendukung kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Pergerakan dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesis kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Variabel-variabel yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk menahan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, konsentrasi oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara bebas.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Kadar oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Namun, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada produsen yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara random, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan kehilangan nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Sangat Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Watampone?

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting?

Kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi sebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang dimana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat mendukung kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Pergerakan dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesa kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk menahan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, kadar oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Tingkat oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Tapi, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada produsen yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara acak, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan hilangnya nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan kadar Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Menghilangkan organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk meningkatkan jumlah oksigen yang ada.

 

Rabu, 06 September 2023

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Sangat Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Makassar?

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting?

Konsentrasi oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi penyebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang yang mana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesis kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Variabel-variabel yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk mempertahankan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, konsentrasi oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara bebas.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: kadar garam yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Tingkat oksigen terlarut dianggap sebagai parameter paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Tapi, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada petambak yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara random, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan hilangnya nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Sangat Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Balangnipa?

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting?

Kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi penyebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang yang mana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesis kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk menahan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, konsentrasi oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Kadar oksigen terlarut dianggap sebagai parameter paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Namun, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada petambak yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara acak, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan hilangnya nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan kadar Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk meningkatkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Bitung?

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting?

Konsentrasi oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling penting dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi penyebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang yang mana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesa kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Variabel-variabel yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk menahan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh sebab itu, kadar oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara bebas.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Tingkat oksigen terlarut dianggap sebagai parameter paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Namun, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada produsen yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara acak, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang tingkat kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Rendahnya Kadar Oksigen Terlarut pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan kehilangan nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Limboto?

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting?

Kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling penting dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi sebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang dimana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Pergerakan dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesis kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk menahan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, konsentrasi oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Tingkat oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Tapi, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada petambak yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara acak, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Rendahnya Kadar Oksigen Terlarut pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan kehilangan nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan kadar Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Selasa, 05 September 2023

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Sangat Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Tondano?

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting?

Kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi penyebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang dimana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat mendukung kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesis kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk menahan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, kadar oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara bebas.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: kadar garam yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Kadar oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Tapi, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjaga kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada produsen yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara acak, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang tingkat kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Rendahnya Kadar Oksigen Terlarut pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan hilangnya nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Barru?

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting?

Kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi penyebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang yang mana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat mendukung kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesa kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Variabel-variabel yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk mempertahankan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh sebab itu, konsentrasi oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: kadar garam yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Kadar oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Namun, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada produsen yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara random, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan hilangnya nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Menghilangkan organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Buranga?

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting?

Konsentrasi oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi sebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang yang mana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat mendukung kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesis kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Variabel-variabel yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk menahan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, kadar oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Kadar oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Tapi, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjaga kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada petambak yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara random, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang tingkat kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Rendahnya Kadar Oksigen Terlarut pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan kehilangan nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan kadar Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Senin, 04 September 2023

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Pasarwajo?

Mengapa Oksigen Terlarut dalam Budidaya Udang Penting?

Kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling penting dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi sebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang dimana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat mendukung kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesa kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk mempertahankan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh sebab itu, kadar oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara bebas.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Tingkat oksigen terlarut dianggap sebagai variable paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Tapi, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjaga kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada produsen yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara acak, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang tingkat kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan kehilangan nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Menghilangkan organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk meningkatkan jumlah oksigen yang ada.

 

Minggu, 03 September 2023

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Sangat Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Makassar?

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting?

Konsentrasi oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi penyebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang yang mana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Pergerakan dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesa kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Variabel-variabel yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk mempertahankan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh sebab itu, konsentrasi oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: kadar garam yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Kadar oksigen terlarut dianggap sebagai parameter paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Namun, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjaga kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada petambak yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara random, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan kehilangan nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan kadar Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk meningkatkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting untuk Budidaya Udang - wilayah Wajo?

Mengapa Dissolved Oxygen dalam Budidaya Udang Penting?

Kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) dianggap sebagai salah satu parameter kualitas air yang paling krusial dalam budidaya udang untuk kelangsungan hidup udang dan organisme air lainnya. Kadar oksigen terlarut yang rendah dapat menjadi sebab kematian udang baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuktikan bahwa kadar oksigen terlarut berperan penting dalam keberlangsungan budidaya udang dimana kadar oksigen yang optimal akan berbanding lurus dengan kualitas budidaya yang dilakukan dengan ditunjang oleh parameter air lainnya. Disebutkan dalam Standar Baku Mutu Peraturan Pemerintahan No.82 Tahun 2001 bahwa untuk terciptanya budidaya yang baik, setidaknya dibutuhkan kadar oksigen terlarut minimal 5 ppm..

 

Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut adalah ukuran jumlah gas oksigen yang terkandung dalam air. Perairan sehat yang dapat mendukung kehidupan harus mengandung oksigen terlarut. Oksigen terlarut masuk ke dalam air dengan cara:

  • Penyerapan langsung dari atmosfer.
  • Gerakan cepat dari angin, gelombang, arus atau aerasi mekanis.
  • Fotosintesa kehidupan tanaman air sebagai produk sampingan dari proses.

 

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air:

  • Tekanan atmosfer: Tekanan atmosfer yang lebih tinggi memungkinkan badan air untuk menahan lebih banyak oksigen terlarut. Tekanan dari atas memungkinkan air untuk menahan lebih banyak molekul oksigen. Oleh karena itu, konsentrasi oksigen terlarut biasanya lebih rendah pada ketinggian yang lebih tinggi karena tekanan atmosfer yang lebih rendah.
  • Suhu: Badan air dengan suhu lebih rendah dapat mengandung lebih banyak oksigen terlarut karena molekul oksigen memiliki gerakan yang lebih sedikit. Peningkatan pergerakan molekul oksigen dalam air yang lebih hangat memungkinkan mereka untuk keluar dari air ke udara.
  • Kedalaman air: Semakin dangkal air, semakin tinggi konsentrasi oksigen terlarut karena angin yang menciptakan gelombang di permukaan meningkatkan oksigen terlarut, serta tanaman air yang hidup di perairan dangkal yang dipenuhi cahaya menghasilkan oksigen terlarut sebagai produk sampingan fotosintesis.
  • Salinitas: Salinitas yang lebih rendah berkontribusi pada konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi karena garam mempengaruhi kelarutan gas sehingga mendorong keluar dari air.
  • Bioaktivitas: Bioaktivitas mikroorganisme yang lebih rendah dalam air menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut yang lebih tinggi, karena mikroorganisme menguraikan bahan organik dan bahan yang mudah membusuk dengan menggunakan oksigen dalam respirasinya.

Pentingnya Oksigen Terlarut untuk Pertumbuhan Udang

Kadar oksigen terlarut dianggap sebagai parameter paling kritis dalam kualitas air. Sumber air bebas oksigen umumnya dihasilkan dari beberapa jenis polusi (organik atau kimia). Oksigen terlarut yang masuk ke dalam air secara umum memiliki kadar oksigen saturasi yaitu 60 hingga 70% (di atas 4,5 mg/L) yang diperlukan untuk kinerja dan kesehatan udang tropis yang baik. Udang-udang ini dapat menahan kadar oksigen mendekati nol selama beberapa jam.
Namun, paparan oksigen tingkat rendah mempengaruhi pertumbuhan dan konversi makanan, bahkan pada spesies yang toleran.

Oksigen terlarut sangat penting untuk kelangsungan hidup udang dan untuk berbagai proses biologis yang terjadi di lingkungan perairan. Selalu, konsentrasi oksigen adalah faktor pertama yang membatasi produksi dan kelangsungan hidup hewan akuakultur. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan aerasi untuk menjamin kecukupan kadar oksigen di dalam air, terutama pada budidaya intensif. Namun, masih ada produsen yang gagal memantau oksigen terlarut. Tanpa pemantauan kadar oksigen yang memadai, manajemen aerasi tidak efektif. Aerator yang dimulai secara random, seringkali pada waktu yang tidak perlu, mengakibatkan peningkatan biaya, hilangnya kinerja hewan dan terkadang tingkat kematian besar-besaran udang karena kekurangan oksigen.

 

Bagaimana Mengenali Gejala Konsentrasi Oksigen Terlarut Rendah pada Udang?

Udang yang menjadi korban tingkat  oksigen terlarut rendah akan sering tampak lesu dan akan menghabiskan lebih banyak waktu di permukaan air untuk menghirup udara atau di depan aerator. Mereka mungkin juga menunjukkan hilangnya nafsu makan. Udang yang lebih besar membutuhkan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup, mereka akan mati karena kekurangan oksigen sebelum udang kecil dan organisme lain di lingkungan yang sama. Mereka mungkin juga lebih cepat menunjukkan gejala penipisan oksigen.

 

Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi Oksigen Terlarut dalam air?

Jika monitoring kualitas air menunjukkan  oksigen terlarut rendah, ada berbagai hal yang dapat pembudidaya lakukan untuk meningkatkan kadar  oksigen terlarut di lingkungan perairan, diantaranya:

  • Menambahkan spesies fotosintesis ke dalam lingkungan akuakultur untuk meningkatkan produksi oksigen
  • Aerasi air yang lebih sering menggunakan perangkat aerasi buatan
  • Menyemprotkan air ke seluruh permukaan kolam atau tangki untuk meningkatkan difusi oksigen tingkat permukaan
  • Membatasi pemberian makan untuk mengurangi jumlah oksigen yang digunakan
  • Membuang organisme mati dan sampah yang sedang membusuk secara aerobik
  • Mengganti air di lingkungan kolam dengan air baru dengan tingkat  oksigen terlarut yang lebih tinggi.

 

Jika sering memantau kadar  oksigen terlarut, pembudidaya seharusnya dapat mengoreksi perubahan kecil tanpa harus mengambil tindakan yang lebih intensif seperti mengganti air.

 

Pemantauan level Oksigen Terlarut secara teratur

Mengukur oksigen terlarut dalam air dan pengolahan untuk mempertahankan kadar yang tepat, merupakan fungsi penting dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Meskipun oksigen terlarut diperlukan untuk mendukung kehidupan dan proses perawatan, oksigen juga dapat merusak, menyebabkan oksidasi yang merusak peralatan dan membahayakan produk. Oksigen terlarut mempengaruhi:

  • Kualitas: Konsentrasi dissolved oxygen(DO)  menentukan kualitas sumber air. Tanpa DO yang cukup, air menjadi busuk dan tidak sehat sehingga mempengaruhi kualitas lingkungan, air minum, dan produk lainnya.
  • Kepatuhan Peraturan: Untuk mematuhi peraturan, air limbah seringkali perlu memiliki konsentrasi dissolved oxygen (DO) tertentu sebelum dapat dibuang ke sungai, danau, sungai atau saluran air. Perairan sehat yang dapat menunjang kehidupan harus mengandung oksigen terlarut.
  • Kontrol Proses: Tingkat dissolved oxygen(DO) sangat penting untuk mengontrol pengolahan biologis air kolam budidaya udang dimana konsentrasinya harus dikontrol dengan ketat.

 

Akuakultur harus memantau tingkat dissolved oxygen (DO)secara rutin menggunakan pengontrol dissolved oxygen (DO) portabel atau inline, pemancar, atau penganalisis. Dengan melacak perubahan tingkat DO, pembudidaya dapat mengidentifikasi kapan DO menjadi sangat rendah dan membuat penyesuaian pada lingkungan perairan untuk menaikkan jumlah oksigen yang ada.

 

Mengenal Ternak Babi di Negara sebagai landasan budidaya

Landasan Budidaya Babi     Babi adalah tipe ternak monogastrik dan bersifat prolific (tiap kelahiran banyak anak) pertumbuhannya cepat dan...